BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Program kerja sekolah disusun untuk memberikan arah yang jelas dalam mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan pencapaian visi dan misi sekolah dan Yayasan Mahfilud Duror II. Untuk mencapai hal tersebut SMK Mahfilud Duror II pada tahun ajaran 2010/2011 menjabarkan lebih rinci secara operasional dengan memantapkan dan mengefektifkan seluruh sumber daya yang ada di SMK Mahfilud Duror II dalam satu tahun sampai tiga tahun ke depan.
Oleh karena itu kiranya perlu dirinci secara operasional tugas-tugas seluruh personil yang ada serta optimalisasi pemberdayaan sarana prasarana sekolah, sehingga seluruh warga sekolah memiliki tanggung jawab masing-masing. Dengan demikian kemungkinan terjadinya tumpang tindih kegiatan dapat diminimalisir dengan membagi tugas yang ada secara jelas dengan target penyelesaian tertentu. Melalui pembagian tugas dan perencanaan ini diharapkan tujuan pengembangan pendidikan SMK dengan moto “SMK BISA” dapat dicapai. Disamping itu, SMK Mahfilud Duror II memasang target minimal setiap lulusan memiliki kompetensi khusus dalam membekali dirinya masing-masing menuju dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), baik sebagai tenaga kerja profesional maupun sebagai pencipta lapangan kerja yang memiliki dedikasi tinggi serta ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
1.2. DASAR PENYUSUNAN PROGRAM
Penyusunan program kerja kepala SMK Mahfilud Duror pada semester Genap tahun ajaran 2010/201 didasarkan atas:
1. Kurikulum KTSP dan Suplemen Kurikulum
2. Pemenuhan visi dan misi Sekolah dan Yayasan Mahfilud Duror II
3. Pedoman penyelenggaraan Administrasi Sekolah
4. Pedoman Pembinaan SMK
5. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
6. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
7. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
8. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
9. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0490/U/1992 tentang SMK.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.17 Tahun 2007 tentang Ujian Nasional Kesetaraan.
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan.
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
15. SK Pengangkatan Kepala sekolah SMK Mahfilud Duror II No. 33/YLPI.PPMD/SMK/X/2010
16. Hasil rapat-rapat dinas di Kabupaten
17. Hasil rapat dewan guru
18. Hasil rapat Komite Sekolah
1.3. BIDANG GARAPAN
A. Bidang Kurikulum
- Bidang kurikulum menangani masalah perencanaan kegiatan belajar mengajar, analisis silabus, kurikulum, kalender pendidikan, pembagian tugas mengajar, sosialisasi pembaharuan-pembaharuan administrasi pembelajaran, menciptakan inovasi pembelajaran efektif, analisis hasil pembelajaran secara konverhensif serta selalu berkoordinasi dengan bidang-bidang lainnya serta ketua-ketua program keahlian dan target pencapaian ketuntasan 100% dan tepat waktu.
- Menggabungkan antara kurikulum nasional dengan kurikulum pondok pesantren dengan harapan dapat memaksimalkan pencapaian visi misi sekolah yang menitik beratkan pada kemampuan siswa dalam berbagai hal. Hal ini dipandang perlu mengingat bahwa Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
B. Bidang Kesiswaan
Bidang kesiswaan memiliki tugas-tugas mengendalikan seluruh kegiatan kesiswaan baik intrakulikuler maupun ekstrakulikuler untuk mencapai keharmonisan warga sekolah, serta menumbuhkan rasa percaya diri, kemandirian dan disiplin dengan menaati tata tertib sekolah. Bidang kesiswaan selalu berkoordinasi dengan bidang-bidang lainnya serta ketua-ketua program keahlian dalam rangka menyaring dan mengelompokkan bakat dan minat siswa. Target kegiatan secara umum pelanggaran secara berkala menurun.
C. Bidang Sarana Prasarana
Bidang sarana prasarana memiliki tugas memenuhi kebutuhan sarana prasarana pembelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar yang pelaksanaannya selalu berkoordinasi dengan bidang-bidang lainnya serta ketua-ketua program keahlian. Target kegiatan sarana prasarana dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar terpenuhi.
D. Bidang Humas
Bidang humas menangani masalah komunikasi dan publikasi hasil-hasil kegiatan yang telah dicapai serta selalu mencari informasi pembaharuan untuk peningkatan kompetensi serta kompetitif. Dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan bidang-bidang lainnya serta ketua-ketua program keahlian. Target kegiatan kehumasan adalah hasil kegiatan masing-masing program terpublikasi.
E. Bidang Manajemen Peningkatan Mutu
Bidang manajemen peningkatan mutu mempunyai tugas mengakomodir usulan-usulan upaya pengembangan mutu pendidikan dari berbagai program keahlian, mencari terobosan-terobosan baru dalam upaya peningkatan kompetensi siswa pada masing-masing program dan memantau serta menganalisis hasil-hasil pembaharuan yang telah diterapkan. Target kegiatan peningkatan mutu adalah meningkatnya mutu lulusan dan pelayanan pendidikan SMK Mahfilud Duror II.
F. PENGAWASAN DAN EVALUASI
[1] Bersifat menyeluruh
[2] Secara rutin dan insidental
[3] Terencana dan terprogram
[4] Mengarah pada pencapaian visi dan misi
[5] Mengutamakan pengawasan melekat
BAB II
PRINSIP PENINGKATAN MANAGEMENT MUTU
SMK MAHFILUD DUROR II
2.1. Organisasi Berfokus Pelanggan ( Customer-Focus Organization )
“ Organisasi tergantung kepada pelanggannya dan dengan demikian harus memahami kebutuhan pelanggan saat ini dan masa datang, memenuhi persyaratan pelanggan dan berusaha keras melampaui ekspektasi harapan pelanggan “
Penerapan prinsip organisasi berfokus pada pelanggan akan dilakukan dengan tindakan berikut :
- Memahami sebaran kebutuhan dan harapan pelanggan terhadap lulusan/alumni
- Pemastian pendekatan keseimbangan antara kebutuhan dan harapan pelanggan dan pihak berkepentingan lainnya ( pengurus yayasan, guru-guru, dan masyarakat umum ).
- Menyebarkan seluruh kebutuhan dan harapan tersebut di organisasi.
- Mengukur kepuasan pelanggan dan memberikan tindakan atas hasilnya.
- Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.
2.2. Kepemimpinan ( Leadership )
“ Pemimpin menetapkan kesatuan maksud dan arah organisasi. Mereka harus membuat dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat terlibat penuh dalam pencapaian tujuan organisasi “
Penerapan prinsip kepemimpinan akan dilakukan dengan tindakan berikut :
- Proaktif dan harus menjadi panutan bagi orang lain.
- Memahami dan memberikan umpan balik pada perubahan keadaan eksternal.
- Memperhatikan kebutuhan pihak berkepentingan seperti pelanggan, guru-guru, pegawai dan masyarakat umum.
- Mampu memutuskan pandangan yang cemerlang tentang masa depan organisasi
- Menentukan model peraturan nilai dan etika pada tiap tingkatan organisasi.
- Membangun kepercayaan dan menghilangkan keraguan.
- Memberikan dorongan dan penghargaan akan konstribusi guru dan pegawai.
- Mampu mengembangkan komunikasi yang terbuka dan jujur.
- Memberikan pendidikan dan pelatihan.
- Menyiapkan tujuan dan target yang menantang.
- Melaksanakan strategi pencapaian tujuan dan target.
2.3. Keterlibatan karyawan ( involvement of people )
“ personil pada seluruh jenjang merupakan inti / essensi suatu organisasi dan keterlibatan mereka memungkinkan kecakapannya diberikan untuk keuntungan organisasi “
Penerapan prinsip keterlibatan semua personil akan dilakukan dengan tindakan berikut :
- Menerima akan kepemilikan dan tanggung jawab pemecahan suatu masalah.
- Mencari secara aktif kemungkinan untuk peningkatan.
- Meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman.
- Berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada tim serta grup.
- Memfokuskan diri kepada pemenuhan kebutuhan pelanggan.
- Mencapai tujuan organisasi secara kreatif dan inovatif.
- Mampu membawa diri untuk mewakili organisasi kepada pelanggan, komunitas lokal dan masyarakat.
- Memperoleh kepuasan akan hasil pekerjaan.
- Bangga dan bergairah menjadi bagian dari organisasi.
2.4. Pendekatan Proses ( Process Approach )
“ Suatu hasil yang diharapkan dapat dicapai lebih efisian ketika sumber daya dan aktifitas terkait dikelola sebagai suatu proses “
Penerapan prinsip pendekatan proses akan dilakukan dengan tindakan berikut :
- Menentukan proses untuk pencapaian hasil yang diharapkan.
- Mengenali dan mengukur input dan output suatu proses.
- Menganali inti-inti proses dan mengetahui fungsinya terhadap organisasi.
- Mengevaluasi kemungkinan resiko, akibat serta dampak dari proses yang akan berpengaruh kepada pelanggan dan pihak berkepentingan lain terhadap proses.
- Menetapkan kejelasan tanggung jawab, wewenang dalam menjalankan suatu proses.
- Mengidentifikasi pelanggan dan pihak berkepentingan baik internal maupun eksternal dari suatu proses.
- Ketika merancang suatu proses, pertimbangan yang harus difikirkan adalah tahapan proses, aktivitas alur, pengawasan, kebutuhan training, perlengkapan, metoda, informasi, bahan dasar serta sumber lain untuk mencapai hasil yang diharapkan.
2.5. Pendekatan Sistem Pada Manajemen ( System Approach to Manajemen )
“ Identifikasi , pemahaman dan mengelola suatu sistem dari kesalingterhubungan proses untuk suatu tujuan yang ditetapkan akan meningkatkan efektifitas dan efisiansi organisasi “
Penerapan prinsip pendekatan sistem pada manajemen akan dilakukan dengan tindakan berikut :
- Menetapkan suatu sistem dengan mengidentifikasi atau mengembangkan proses yang akan berdampak pada tujuan.
- Merancang kerangka sistem untuk menggapai tujuan secara efisien.
- Memahami kesalingtergantungan antara proses suatu sistem.
- Memperbaiki kinerja sistem secara berkelanjutan dengan pengukuran dan evaluasi.
- Menghitung penggunaan sumber daya sebelum tindakan dilakukan.
2.6. Peningkatan berkelanjutan ( Continual Improvement )
“ Peningkatan berkelanjutan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi “
Penerapan prinsip peningkatan berkelanjutan akan dilakukan dengan tindakan berikut
- Membuat peningkatan berkelanjutan di setiap individu untuk suatu produk, proses dan tujuan sistem.
- Merumuskan konsep dasar peningkatan melalui penambahan dan terobosan.
- Melakukan penilaian secara periodik melalui penetapan kriteria untuk mengenali area potensial pelaku peningkatan.
- Berusaha secara terus-menerus melakukan efisiensi dan efektifitas di setiap proses.
- Mengembangkan tindakan pencegahan dengan aktivitas tertentu.
- Memberikan kepada setiap anggota organisasi pendidikan dan pelatihan yang cocok untuk mendapatkan metode atau alat peningkatan berkelanjutan seperti :
* Siklus Plan-Do-Check-Act (rencanakan, lakukan, pastikan, jalankan)
* Pemecahan masalah
* Re-engineering proses
* Inovasi proses
- Menetapkan pengukuran dan tujuan sebagai pedoman dan jalan mencapai peningkatan.
- Mengenali peningkatan yang telah terjadi
2.7. Pengambilan keputusan dengan pendekatan faktual ( Factual approach to decision making )
“ Keputusan efektif berbasis pada analisis data dan informasi “
Penerapan prinsip pengambilan keputusan dengan pendekatan faktual akan dilakukan dengan tindakan berikut :
- Melakukan pengukuran dan pengumpulan data serta informasi yang relevan dengan tujuan.
- Memastikan bahwa data dan informasi bersifat mudah diperoleh, akurat serta dapat diandalkan.
- Melakukan analisis data dan informasi dengan metoda yang valid.
- Mengerti mengapa memilih teknik statistika tertentu.
- Mengambil keputusan tindakan berdasarkan hasil analisis logika dilengkapi dengan pengambilan data.
2.8. Hubungan Saling Menguntungkan dengan Pemasok ( Mutually beneficial supplier relationship )
“ Suatu organisasi dan pemasoknya saling bergantung dan hubungan kesaling beruntungan akan mempertinggi kecakapan keduanya dalam menghasilkan nilai “
Penerapan prinsip hubungan kesaling beruntungan dengan pemasok akan dilakukan dengan tindakan berikut :
- Membangun keseimbangan hubungan dengan pemasok baik untuk jangka pendek dan jangka panjang dengan pertimbangan organisasi dan lingkungan secara umum.
- Menciptakan komunikasi yang terbuka dan jelas.
- Memprakarsai pengembangan dan peningkatan produk dan proses.
- Bersama pemasok membangun saling pengertian akan kebutuhan pelanggan.
- Memberitahukan informasi tentang rencana organisasi dimasa datang.
- Menghargai peningkatan dan pengembangan dari pemasok.
BAB III
PENUTUP
Dengan menyebut asma Allah SWT, semua perencanaan untuk pengembangan SMK MAHFILUD DUROR II ini saya buat sebagai pedoman pelaksanaan harian dalam pencapaian misi dan visi sekolah. Besar harapan saya bahwa lembaga pendidikan ini dapat berkembang dengan segala ridho –Nya seperti yang kita inginkan bersama.
Sebagus dan sebaik apapun perencanaan serta langkah langkah yang telah tercantum pada bab sebelumnya tidak akan pernah terlaksana tanpa dukungan semua pihak. Untuk itu besar harapan saya bahwa semua ornamen dalam lingkungan Yayasan Pendidikan Islam Mahfilud Duror II dapat mendukung sepenuhnya demi kebaikan bersama.
0 komentar:
Posting Komentar